SIBERKITA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk menyerahkan bantuan lima unit Oksigen Konsentrator kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka. Bantuan ini merupakan salah satu kontribusi perusahaan tambang tersebut dalam penanganan Covid-19.
Bantuan alat kesehatan (Alkes) ini nantinya akan digunakan sebagai salah satu perangkat medis bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolaka yang baru. Dimana pembangunan rumah sakit ini sendiri juga merupakan bantuan dari PT ANTAM Tbk.
Penyerahan bantuan Oksigen Konsentrator tersebut diserahkan oleh General Manager PT ANTAM Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra), Nilus Rahmat kepada Bupati Kolaka, Ahmad Safei di RSUD Kolaka, Kamis (26/8/2021).
General Manager PT ANTAM Tbk UBPN Sultra, Nilus Rahmat menjelaskan bahwa Oksigen Konsentrator berfungsi untuk mengkonsentrasikan udara yang berada di sekitar alat itu untuk kemudian dinaikkan konsentrasinya dari 20 persen menjadi 95 persen.
“Ini merupakan upaya dari pimpinan ANTAM Pusat untuk membantu penanganan Covid-19 di sekitar wilayah operasi ANTAM di Indonesia,” ujarnya.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengapresiasi bantuan tersebut. Terlebih lagi, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, masyarakat tentu lebih membutuhkan alat bantu oksigen untuk mempermudah penanganan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Safei mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan pemenuhan alat kesehatan di RSUD Kolaka. Apalagi saat ini kata dia, pihak Rumah Sakit Bahteramas di Provinsi Sultra yang merupakan rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Sulawesi Tenggara menolak untuk merawat pasien Covid-19.
“Nah kalau ini tidak dipersiapkan, akan dibawa ke mana ini pasien. Mau dibawa ke RS Bahteramas, mereka sudah menolak, sementara kita di sini tidak punya peralatan. Itu sama saja membiarkan warga kita mati konyol,”
Ia berharap bantuan alat-alat kesehatan bukan hanya dari ANTAM, namun juga partisipasi dari dunia usaha lainnya dalam menyikapi persoalan kesehatan saat ini sangat diperlukan ditengah mewabahnya virus Corona.
“Kalau hanya mengharapkan Pemerintah Daerah yang menangani ini, saya rasa kita juga agak keteter,” kata Safei. (AS)