25.3 C
Kendari
Monday, December 4, 2023
spot_img

Kasus Baru Terus Bertambah, Gustas Covid-19 Kolaka Tidak Tegas Terapkan Aturan?

Satgas Covid-19 dari unsur TNI dan Polri saat sosialisasi Prokes di tempat keramaian

SIBERKITA.COM, KOLAKA–Kecamatan Kolaka hingga saat ini masih menempati peringkat pertama dalam hal prevalensi Covid-19 di Kabupaten Kolaka, di atas kecamatan Pomalaa.

Selain karena jumlah penduduk yang besar serta mobilitas warga yang tinggi, kesadaran masyarakat untuk mematuhi himbauan penerapan Prokes juga turut memengaruhi laju pertambahan kasus baru.

Terkait cepatnya laju pertambahan kasus baru di wilayahnya, Camat Kolaka Amri Jamaluddin menaruh harapan besar kepada warga kecamatan Kolaka sealu patuh dan tidak meremehkan kondisi pandemi.

Dikatakan Amri, tingkat kesadaran masyarakat merupakan hal terpenting dalam pengendalian wabah penyakit seperti Covid.

“Kuncinya sebenarnya kesadaran. Kita tidak pernah tahu siapa disekitar kita yang berpotensi menyebarkan dan dimana tempat kita bisa terpapar. Makanya kita tidak pernah berhenti mengeluarkan himbauan atau penertiban jika perlu,” tegas Amri usai menghadiri rapat persiapan menyambut HUT RI ke-76 di kantor bupati Kolaka, Selasa (3/8/2021).

Diakui Amri, kesadaran masyarakat menyikapi pandemi Covid memang bukan satu-satunya penentu untuk menekan laju pertumbuhan kasus baru.

Ketegasan dalam menegakkan aturan selama masa pandemi Covid seperti sekarang tegas Amri juga berperan penting dalam hal itu.

Karena itu, sebagai bagian dari  penyelenggara aturan selama masa pandemi Amri yakin semua pihak, terutama sesama anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kolaka dapat bisa lebih tegas lagi.

“Harus kita akui teman-teman Polri dan TNI sudah melakukan tugas mereka dengan sangat baik. Dan itu sudah terbukti di lapangan. Tapi selain unsur TNI dan Polri ada juga elemen lain yang perlu lebih tegas lagi,”

“Misalnya dalam hal disiplin menerapkan larangan untuk menggelar hajatan pesta atau semacamnya. Ketegasan untuk menimbulkan efek jera perlu ada,” tambahnya.

Diungkapkan Amri, kedudukan aparat kecamatan dalam urutan prosedur penentuan izin keramaian pesta atau kegiatan semacamnya tidak dominanasi.

“Penentu akhir ada pada kolektivitas Satgas. Kita semua sudah sepakat harus tegas. Dan perlu ada contoh yang bisa diikuti, karena itu kita berharap kalau sudah ada larangan untuk sementara waktu tidak menggelar acara maka itu harus dipatuhi. Jangan ada lagi yang memaksa-maksa diberi izin,” ujarnya.(eat)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles