SIBERKITA.COM, KOLAKA–Pendeta Marthen Sambira, S.Th kembali dipercaya menjadi ketua Badan Pengurus Majelis Sinode (BPMS) Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (Gepsultra) periode 2021-2026 pada Sidang Sinode XVIII Gepsultra 2021 yang digelar di Kolaka.
Terpilihnya Marthen Sambira untuk periode kedua ditentukan melalui mekanisme pemungutan suara oleh 98 ketua majelis yang merupakan representase jemaat Gepsultra di seluruh wilayah provinsi Sultra.
Dalam pemungutan suara, Marthen Sambira memperoleh 41 suara, mengungguli 2 kandidat lainnya; Pdt Bona Samosir dan Pdt Nathan Togau yang masing-masing memperoleh 30 dan 27 suara.
Sementara itu, pada pemilihan lain yang dilakukan secara terpisah, Pdt Noviana Panginan dan Leonardo Tonga masing-masing terpilih sebagai wakil ketua dan sekretaris.
Setelah terpilih, ketua, wakil ketua, sekretaris dan perangkat Badan Pengurus Majelis Sinode (BPMS) lainnya, termasuk badan pemeriksa Gepsultra langsung dilantik keesokan harinya.
Jelang berakhirnya sidang Sinode pada Jumat (8/10/2021), Ketua Panitia Pelaksana Sidang Sinode Gepsultra Harun Masirri mengaku bersyukur karena semua sesi kegiatan berjalan aman dan lancar.
Diakui Harun Masirri, suksesnya pelaksanaan Sidang Sinode tidak terlepas dari kontribusi semua pihak, termasuk Pemda Kolaka, Pemprov Sultra, aparat kepolisian, serta warga kabupaten Kolaka yang sangat menjunjung tinggi sikap hidup bertoleransi.
Untuk diketahui, sidang Sinode Gepsultra tahun 2021 yang dipusatkan di kabupaten Kolaka, digelar di salah satu hotel di kota Kolaka.
Pelaksanaan Sidang Sinode ditandai pembukaannya oleh Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Rabu (6/10/2021) lalu.
Hadir pada seremoni pembukaan tersebut, Bupati Kolaka Ahmad Safei, Wakil Bupati Kolaka Muhammad Jayadin, anggota DPD RI Dewa Putu Ardika Seputra, Ketua Persatuan Gereja-Gereja di Wilayah Sulselbara, Pdt Adrie O Masie, unsur pimpinan DPRD Kolaka, Forkopimda, dan para kepala SKPD lingkup Pemda Kolaka.
Dalam sambutannya, Wagub Lukman Abunawas menyatakan hormat dan terima kasih kepada seluruh warga gereja di Sultra yang telah ikut mengambil bagian sebagai pelaku pembangunan.
Seperti halnya umat beragama lainnya, Lukman menilai umat kristiani dengan populasi penduduk terbesar kedua setelah umat Islam di Sultra telah memberi warna dalam kehidupan demokrasi yang sehat.
“Kehidupan demokrasi yang sehat itu salah satunya ditandai dengan fakta bahwa hingga kini provinsi Sulawesi Tenggara merupakan wilayah paling aman, dimana tidak pernah kita dengar ada konflik antar agama. Itu karena antar tokoh dan penganut agama saling menghormati. Saya tahu karena saya adalah ketua FKUB di Sultra,” ujar Lukman.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kolaka Ahmad Safei menyampaikan rasa terima kasihnnya kepada jemaat Gepsultra yang telah memberi kepercayaan kepada kabupaten sebagai tuan rumah pelaksanaan Sidang Sinode XVIII tahun 2021.
“Ditetapkannya kabupaten Kolaka Kolaka sebagai tuan rumah merupakan suatu penghargaan bagi kami. Itu menandakan bahwa kabupaten Kolaka adalah daerah yang kondisi keamanan, kenyamanan, kedamaian dan keharmonisan, setia toleransi antar agama telah berjalan sangat baik,” kata Safei.(eat)