25.3 C
Kendari
Monday, December 4, 2023
spot_img

ANTAM dan YARI Latih Nelayan Pomalaa tentang Budidaya Udang Vaname dan Ikan dengan Sistem Bioflok

SIBERKITA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (ANTAM) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Yayasan Bahari (YARI) menggelar pelatihan budidaya udang vaname dan ikan air tawar dengan sistem bioflok bagi nelayan yang ada di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka.

Pelatihan ini digelar di Rumah Belajar Masyarakat (RBM) ANTAM UBPN Sultra di desa Sopura, kecamatan Pomalaa, Rabu (22/12/2021).

Direktur YARI, Abed R. Abdullah menjelaskan bahwa, pelatihan tersebut merupakan salah satu bahagian dari kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Berkelanjutan tahun 2021 yang sedang dilaksanakan oleh Yayasan Bahari (YARI) – Sultra bekerjasama dengan CSR PT. ANTAM Tbk. UBPN Sultra.

Pelatihan ini diinisiasi dengan latarbelakang potensi sumberdaya perikanan di Kolaka sangat tinggi, namun dalam mengembangkan usaha budidaya tersebut banyak kendala, misalnya tingginya kematian biota yang dibudidaya dan rendahnya produktifitas hasil budidaya yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan budidaya, kualitas air, manajemen pakan dan  penyakit.

“Salah satu solusi yang efektif dan ekonomis dalam mengembangkan usaha budidaya perikanan adalah dengan menggunakan sistem Bioflok. Yakni, suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan,” jelas Abed.

kata dia, prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
Menurutnya, tehnik ini populer dan efektif di kalangan pembudidaya saat ini karena mampu menggenjot produktivitas panen yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga menekan penggunaan lahan menjadi tidak terlalu luas dan hemat air.
Dia berharap, pelatihan ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya udang vename maupun ikan, karena budidaya system bioflok ini menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta menjadi cara ekonomis bagi masyarakat dan para pebisnis bidang perikanan.

Sementara itu, Camat Pomalaa, Mirdan Athar yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini sudah banyak dilakukan YARI dengan sasaran nelayan pesisir.

Dia berharap, metode bioflok ini bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam mengembangkan potensi budidaya udang vaname dan ikan air tawar sebagai salah satu metode meningkatkan ekonomi masyarakat Pomalaa.

“Saya juga berharap agar kegiatan-kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan, terutama di masa pandemi saat ini, dengan harapan agar sasaran program pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat bisa cepat tercapai,” kata Mirdan Athar.

Di tempat yang sama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kolaka, Samsul Kadar juga menyampaikan terimakasih kepada ANTAM karena sudah turut serta membantu pemerintah dalam meningkatkan kapasitas nelayan melalui program yang dilaksanakan bersama YARI.

Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk dimanfaatkan masyarakat. Namun demikian, dia berharap agar pelatihan ini bisa berorientasi pada peningkatan produksi dan lompatan ekonomi masyarakat.

CSR, HC and Finance Division Head PT ANTAM Tbk UBPN Sultra, Dito Yulianto yang membuka secara resmi pelatihan tersebut mengungkapkan, program yang telah digagas bersama YARI sejak tahun 2017 itu, kini telah memasuki tahap kedua dimana sasaran utamanya adalah meningkatkan ekonomi masyarakat nelayan pesisir di kecamatan Pomalaa.

Dia mengingatkan agar implementator program, yakni YARI lebih maksimal lagi memberikan pendampingan kepada masyarakat, agar sasaran program tersebut bisa tercapai dengan baik.

“Yang terpenting adalah, bagaimana masyarakat mendapatkan pendampingan. Artinya, ada wadah dan saluran komunikasi nelayan untuk mengungkapkan masalahnya terkait program ini. Selain itu, kita juga berharap agar YARI bisa menyediakan akses pasar untuk hasil produksi masyarakat,” ungkap Dito Yulianto.

Keta dia, kedepan, ANTAM berharap bisa memberdayakan BUMDes sebagai lembaga ekonomi yang dapat mengembangkan potensi-potensi sumber daya lokal yang telah diproduksi oleh masyarakat saat ini.

Menurutnya, metode bioflok ini dapat membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja baru. Karena selain metodenya sederhana, budidaya dengan sistem bioflok ini juga tidak membutuhkan lahan yang luas. Sehingga dapat dengan mudah diterapkan oleh masyarakat. (AS)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles