SIBERKITA.COM, KOLAKA— Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kolaka melakukan inspeksi mendadak terhadap ratusan PNS, tenaga P3K, dan honorer di lingkup Pemda Kabupaten Kolaka, Senin (25/7/2022).
Sidak yang bertujuan untuk mendeteksi penyalahgunaan Narkoba di kalangan ASN itu difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) kabupaten Kolaka.
Dipimpin langsung Kepala BNNK Kolaka Bentonius Silitonga, skrining kali ini menyasar anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), dan petugas pemadam kebakaran.
Sedikitnya 105 dari 304 orang unsur pimpinan serta personil Satpol PP dan Damkar menjadi sasaran skrining sampel urine.
Asisten I Bidang Administrasi Umum Setda Kolaka Muhammad Bakri turut memantau jalannya pemeriksaan sampel urine yang dilakukan di lingkungan kantor bupati Kolaka.
Bakri menyambut positif langkah BNNK dan Kesbangpol yang bekerja sama melakukan upaya antisipasi peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan Pemda Kolaka.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketertiban dan Ketenteraman Satpol PP Kolaka Firman mengungkapkan, skrining bagi personil Satpol PP sempat terkendala dengan jumlah kehadiran personil Satpol PP.
Tidak hadirnya beberapa anggota Satpol PP itu kata Firman lebih disebabkan pembagian shift, dimana sebagian dari mereka baru saja lepas tugas setelah melaksanakan aktivitas patroli dan penjagaan malam pada 11 pos jaga yang tersebar di wilayah kota Kolaka.
Namun hal itu bisa teratasi berkat kerja keras anggota BNNK Kolaka yang mencari dan mendatangi beberapa titik kumpul personil Satpol PP dan Damkar.
Terkait pelaksanaan skrining terhadap ASN dilingkup Pemda, Kepala BNNK Kolaka Bentonius Silitonga menyatakan bahwa hal itu merupakan amanat undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Itu bertujuan untuk memastikan lingkungan kerja instansi pemerintah bersih dari Narkoba (Bersinar).
“Ada Instruksi presiden nomor 2 tahun 2020, dan peraturan menteri dalam negeri nomor 12 tahun 2019, dimana harus dipastikan bahwa setiap lingkungan kerja harus bersih. Dan untuk memastikan itu kita perlu melakukan deteksi,” ujar Bentonius.
Ditambahkan Bentonius, skrining narkoba kali ini sengaja lakukan secara mendadak dan bersifat rahasia. Itu dilakukan untuk mengoptimalkan tujuan dan hasil pelaksanaan skrining.
“Untuk mencapai sasaran kita memang sifatnya sangat rahasia, langsung datang tiba-tiba, misalnya ke lingkungan Satpol PP yang saat ini kebetulan sedang melakukan apel di hari Senin yang dipimpin langsung oleh Bupati. Kita langsung on the spot,” tambahnya.
Dari pelaksanaan skrining kali ini, sampel urine salah seorang anggota Satpol PP diduga positif mengandung amfetamin.
Guna mengetahui lebih jauh hasil uji sampel urine tersebut, petugas BNNK Kolaka langsung melakukan asesmen terhadap personil Satpol PP tersebut.(eat)