SIBERKITA.COM, KOLAKA–Bupati Kolaka Ahmad Safei melantik 71 pegawai negeri sipil untuk menempati jabatan administrator dan pengawas di lingkup Pemda kabupaten Kolaka, Senin (5/9/2022).
Mereka yang dilantik di Aula Sasana Praja, Kantor Bupati Kolaka tersebut termasuk 3 orang pejabat eselon III, dan eselon IV di lingkup dinas kependudukan dan Pencatatan sipil, camat, Kepala bidang, Lurah, dan beberapa Kepala Seksi.
Demikian pula direktur BLUD Rumah Sakit Benyamin Guluh, yang sebelumnya berstatus jabatan fungsional, kali ini juga dilantik pada jabatan struktural.
Seremoni pelantikan dihadiri asisten III, unsur pimpinan SKPD, anggota DPRD Kolaka, dan rohaniwan.
Mereka yang dilantik di antaranya, sekretaris dinas kependudukan dan pencatatan sipil, camat Kolaka, dan para kepala bidang, dan jabatan fungsional lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Ahmad Safei berharap tidak ada lagi PNS yang menyoal, atau mempertanyakan alasan mutasi atas dirinya.
Itu karena mutasi jabatan merupakan hal biasa, dan merupakan bagian dari upaya pembinaan karir.
“Bagaimana kita mau menilai karir atau prestasi saudara, ini adalah proses. Sebagian masih lama pensiun, kalau sampai pensiun ditempat itu terus apa yang bisa dinilai. Tidak ada,” tegasnya.
Karena itu, bupati berharap semua pejabat yang baru dilantik dapat bekerja dengan baik, dan menjalankan amanah dengan baik, sebab suatu saat, jika kinerja dinilai baik maka akan ada promosi.
“Jangan bekerja kalau hanya ada proyek atau ada apa-apanya,” himbaunya.
Lebih jauh Safei juga mengingatkan, semua PNS pasti memiliki tugas. Karena itu, seharusnya tidak ada lagi PNS yang tidak tahu tugasnya.
“Biasanya banyak PNS yang masuk kantor bingung apa yang mau dibikin, akhirnya kumpullah 2 atau 3 orang cerita saja sampai pulang. Tidak ada satu kalimat yang ditulis, langsung pulang. Mau jadi apa ASN kalau begitu,” tambahnya.
Safei mengingatkan, ke depan
persaingan akan semakin ketat. Kalau seorang ASN tidak berupaya merubah diri dengan banyak belajar, maka pasti ketinggalan.
“Kalau tidak bisa kerja lantas tidak mendapat promosi, maka disitulah muncul macam-macam pendapat. Tidak disukai bupati, tidak disukai Sekda, Asisten, tidak disukai kepala BKD. Tidak ada cerita itu. Perbaiki saja kinerjamu. Jangan suka bikin gerakan tambahan. Kalau diperintah laksanakan,” singgungnya.
Terkait mutasi jabatan, Safei sempat mengisahkan pengalamannya selama 34 tahun menjadi PNS.
Katanya, sejak pertama kali dilantik dalam jabatan kepala seksi, hingga puncak karirnya, sedikitnya 16 kali ia dimutasi pada berbagai jabatan.
“Mungkin sudah saya ini yang paling banyak dimutasi. Tapi saya nikmati terus semua dengan baik. Itu yang membentuk saya, Tuhan kasih hidayah ke saya seperti sekarang, sampai jadi bupati,” ungkapnya.
Selain menyinggung pejabat yang baru dilantik, Safei juga meminta para kepala SKPD tidak memilah-milah pejabatnya.
“Mereka yang baru dilantik sebagai staf bapak manfaatkan dia jangan kemudian sebagai orang baru biar ditegur tidak. Porsikan pekerjaannya masing-masing. Tidak ada istilah saya dikasih orang yang tidak saya suka. Urusan mutasi itu urusan pimpinan, bukan urusan saudara,’ tambah Safei.(eat)