SIBERKITA.COM,KOLAKA–Puluhan nelayan dari desa Lambolemo, Wawo Tamboli, dan desa Konaweha, di kecamatan Samaturu, kabupaten Kolaka mendatangi kantor DPRD Kolaka, Jumat (30/9/2022).
Puluhan nelayan yang dikoordinir aktivis ForsDa Kolaka, Jabir Luhukuwi, dan Kusuma Wardana itu datang untuk melaporkan maraknya aktivitas pengeboman ikan di wilayah perairan Samaturu.
Saat diterima oleh Ketua DPRD Kolaka, Saefullah Halik, dan beberapa anggota komisi II, Jabir dan Kusuma Wardana mengungkapkan, aksi pengeboman ikan di perairan Samaturu sudah sangat meresahkan.
Selain telah berdampak pada jumlah hasil tangkapan nelayan, praktek penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak juga menyebabkan rusaknya ekosistem perairan laut.
“Ini sudah sangat mengganggu dan bisa memicu kejadian lebih parah. Ini bukan hanya ilegal fishing tapi juga kejahatan lingkungan,” kata Jabir.
Sebelum menuju kantor DPRD, sebelumnya para nelayan juga mendatangi Mapolres Kolaka guna menyampaikan keluhan yang sama.
Menurut Jabir, kedatangan para nelayan di DPRD Kolaka merupakan puncak dari keresahan mereka selama ini, yang terkesan berjuang sendiri menghadapi pelaku pengeboman ikan.
“Kita sebelum ke DPRD, datangi dulu Polres karena sebelumnya kita sudah pernah melapor di sana (Polsek Samaturu), tapi tidak ada juga tindakan. Ini warga seakan berjuang sendiri. Yang kita khawatirkan kalau ada kejadian antara pelaku pemboman ikan dengan masyarakat. Itu yang kita takutkan,” tambah Jabir.
Ambo Tang, salah seorang nelayan asal desa Wawo Tamboli mengungkapkan pengalamannya berhadapan dengan pelaku pemboman ikan.
Para pelaku, kata Ambo, terkesan tidak memiliki rasa takut saat beraksi. Sebaliknya, warga justru khawatir jika harus berhadapan dengan mereka.
“Pokoknya mereka tidak ada takutnya. Kita malah yang merasa terancam. Saya pernah jadi korban. (perahu) saya sengaja ditabrak, petugas perikanan juga pernah ditabrak,” ungkap Ambo.
Sementara itu, terkait keluhan nelayan, Ketua DPRD Kolaka, Saefullah Halik terlihat sangat geram.
Politisi Partai Gerindra itu kemudian berjanji untuk segera menyurati Polres Kolaka, Pos Angkatan Laut, dan instansi terkait lainnya agar segera menyikapi keluhan masyarakat nelayan.(eat)