Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (ANTAM) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Kolaka melaunching program pengolahan sampah terpadu yang memfokuskan pada sampah Non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) skala rumah tangga.
Business Support Senior Manager PT ANTAM Tbk UBPN Kolaka, Ridho Anggoro menjelaskan, program tersebut menggandeng komunitas NAMPAH (Nabung Sampah) yang telah eksis mengimplementasikan program pengelolaan sampah yang terintegrasi secara digital di kabupaten Kolaka.
“Khusus di Pomalaa, ANTAM mengintervensi program ini pada wilayah kelurahan Pomalaa untuk tahap awal. Kita berharap, secara bertahap nanti, program ini dapat menjangkau desa dan kelurahan lain yang ada di kecamatan Pomalaa, utamanya kelurahan Dawi-dawi yang diprediksi memiliki volume sampah terbesar di kecamatan Pomalaa,” ujar Ridho Anggoro dalam sambutannya saat membuka acara sosialisasi Program Pemilahan Sampah Non B3 Rumah Tangga di pelataran lapangan Tenis PT ANTAM Tbk UBPN Kolaka, di Pomalaa, Selasa (25/7/2023).
Ikhtiar program tersebut, lanjut Ridho Anggoro, diawali oleh kepedulian ANTAM yang menilai tekanan volume sampah di kecamatan Pomalaa semakin meningkat, dari tahun ke tahun.
Terlebih lagi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Patioso milik Pemda Kolaka diperkirakan akan penuh dalam empat tahun mendatang. Di sisi lain, Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang tersebar di beberapa titik di kecamatan Pomalaa dan Kolaka nyaris tak mampu menampung volume sampah yang kian hari makin meningkat.
“Kami berharap, ini merupakan pilot project untuk menjawab tantangan pengelolaan sampah secara jangka panjang di kabupaten Kolaka yang diawali dari skala rumah tangga,” katanya.
Program pengelolaan sampah yang digagas ANTAM bersama Komunitas NAMPAH ini didesain dengan memberikan pendampingan kepada Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling) Kelurahan Pomalaa. Secara bertahap Komunitas NAMPAH akan mendampingi proses pemilihan sampah dan kemudian dijual sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Di tempat yang sama, Camat Pomalaa, Mirdan Athar berharap, program ini bisa cepat menular ke wilayah lain di kecamatan Pomalaa sesegera mungkin, sehingga harapan untuk menjadikan kecamatan Pomalaa sebagai wilayah bersih dari sampah dapat segera terwujud.
Menurutnya, tantangan pengelolaan sampah adalah budaya masyarakat itu sendiri untuk disiplin mengelola sampah sehingga memiliki nilai ekonomis.
“Ini menjadi tugas berat ibu rumah tangga untuk menekan volume sampah dimulai dari dapurnya. Ketika semua orang berpikir bahwa sampah dapat menghasilkan uang, maka budaya mengelola sampah sudah berhasil,” ujar Mirdan Athar.
Dia juga memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap komitmen ANTAM yang terus menerus mencetuskan program-program pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan, seperti halnya program pengelolaan sampah yang tengah digagas saat ini.
Dia juga berharap, perusahaan-perusahaan tambang di kecamatan Pomalaa juga turut andil memberikan kontribusi untuk mendukung jalannya program tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kolaka, Alfian Makmun menyatakan, volume sampah di kabupaten Kolaka telah mencapai 8 ribu ton per hari, ini khusus untuk kecamatan Kolaka dan Latambaga saja.
Dalam dua tahun terakhir, Pemda Kolaka telah berusaha mencari lahan untuk digunakan sebagai lokasi TPA, sayangnya belum ada yang cocok. Sehingga, dengan adanya gagasan program ini, dia berharap dapat mengurangi laju peningkatan volume sampah di kabupaten Kolaka.
Diketahui, program pengelolaan sampah tersebut nantinya akan dilaksanakan oleh kelompok Kerja Sadar Lingkungan kelurahan Pomalaa. Kelompok ini berjumlah 23 orang yang terdiri dari anggota Persatuan Wanita Aneka Tambang (PWAT) UBPN Kolaka serta ibu PKK Kelurahan Pomalaa. (*)