Laporan: Abdul Saban
SIBERKITA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (ANTAM) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Kolaka berkontribusi dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasinya, salah satunya memberikan bantuan peralatan usaha pembuatan roti Irma Bakery milik Saharuddin, warga desa Tambea, Kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Bantuan tersebut terdiri dari mesin pemanggang roti, mixer dan mesin pengembang roti yang diserahkan langsung oleh pengurus pusat Persatuan Wanita Aneka Tambang (PWAT), Rini Acham Ardianto bersama pengurus PWAT UBPN Kolaka, dan jajaran CSR ANTAM UBPN Kolaka, di tempat pengolahan roti Irma Bakery, desa Tambea, Kecamatan Pomalaa, Selasa (7/11/2023).
“Kegiatan ini sesuai visi-misi PWAT, yakni turut berkontribusi terhadap masyarakat yang ada di sekitar perusahaan. Kegiatan ini telah berlangsung lama. Dimana PWAT bekerjasam dengan CSR yang ada disetiap unit bisnis turut mengambil peran dalam bersinergi dengan mitra ANTAM membangun daerah,” ujar Rini Achmad Ardianto.
Dia membandingkan kondisi kecamatan Pomalaa saat ini dengan tingkat perekonomian sekitar 10 tahun silam. Dimana saat ini, daerah yang terkenal dengan daerah penghasil nikel ini sudah terlihat lebih maju, dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi.
Menurutnya, hal ini tidak lepas dari efek domino terhadap kehadiran ANTAM di Pomalaa, serta kepedulian perusahaan tersebut dalam memfasilitasi dunia usaha untuk maju dan berkembang hingga seperti saat ini.
Dia juga mengapreasi keuletan yang dimiliki Saharuddin (30) dan Irmayana (27), pasangan suami isteri pemilik pengolahan roti Irma Bakery di desa Tambea. Menurutnya, keuletan dan kerjasama suami-isteri itu dalam merintis usahanya perlu dijadikan contoh dalam membangun perekonomian keluarga.
“Saya terkesan dengan semangat mereka untuk berbuat, dan tidak menyerah. Jadi suaminya itu berhenti dari pekerjaannya di perusahaan roti dan berusaha mandiri dengan menbangun usaha sediri. Jadi mereka bagus sekali kerjasamanya antara suami-isteri, saling menyokong,” ujarnya.
Dia juga berharap, dukungan ini tidak hanya sebatas pada pemberiaan fasilitas produksi. Tapi, kedepannya dapat disupport dengan bantuan modal usaha serta pengembangan manajemen pengelolaan usahanya.
Sementara itu, Saharuddin sebagai pemilik pengelolaan roti Irma Bakery mengungkapkan rasa terimakasihnya atas bantuan perlatan produksi pembuatan roti dari ANTAM. Menurutnya, bantuan ini sangat membantu pengembangan usahanya, yang tadinya hanya bisa produksi 200 biji roti sehari karena keterbatasan alat, Namun dengan alat yang baru ini, dia optimis bisa menghasilkan 500 biji roti per hari.
Saharuddin memulai bisnis rotinya sejak tahun 2020 lalu, sejak dia berhenti sebagai sales roti di salah satu toko di kecamatan Pomalaa, pria asal desa Tambea ini memutuskan membangun usahanya sendiri dengan meminjam dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp25 juta sebagai modal awal.
Untuk memperdalam pengetahunnya tentang pembuatan roti, Saharuddin bersama isterinya bahkan sempat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan tepung dengan brand ternama, di Surabaya.
Berbekal ilmu pelatihan dan pengalamannya selama menjadi sales rati, Saharuddin kini memulai usahanya yang kini mengantarkannya sebagai pengusaha roti ternama di kabupaten Kolaka. (*)